Teriakan Sang Galau
Hidupku memang seperti orang yang berada di ruangan yang dipenuhi serakan sarang lebah dimana di kala masuk kedalamnya lalu memegang sarang itu dan tersengat lebah akan terasa sangat menyakitkan tapi ada rasa manis disaat mengambil dan merasakan madunya……. Itulah hidup-ku ada kalanya yang ku jalani terasa sakit tapi disetiap rasa sakit yang kuhadapi ada rasa manis yang kurasakan dalam hidup ini… Bagi-ku hidup itu seperti gelombang amplitudo di mana ada puncak dan lembah. Ibarat kata “sometimes” untuk Puncak hidupku dan lembah hidupku.
Aku hanya seonggok orang lemah dan yang dilahirkan dari orang yang lemah. tapi aku menyukai hati yang kuat dan ingin menjadi orang kuat. Hidup dalam keluarga lengkap tapi aku tak pernah merasakan rasa persahabatan dan kasihsayang dalam kedewasaan bahkan tak pernah menerima rasa kedewasaan.
Aku hidup dalam satu jiwa semangat di hari ini tapi menyatu pada jiwa masa lalu yang gelap dan membawa efek dalam alur perjalanan menuju jiwa masa depan. Seseorang yang memiliki banyak harapan tapi belum memiliki kepastian hidup.
Hanya ketenangan hidup-lah yang bisa kurasakan ketika ku menghadap-Nya… Hanya melupakan-lah yang bisa kulakukan ketika ku memotret alam. Hanya tersemyum-lah yang bisa ku lakukan ketika ku mensketsa rumah kuno.
Saat ini saat aku memejamkan mata lalu mengungkapkan segala rasa dalam hati kemudian ku paksa untuk membuka mata dan melihat cakrawala yang ada dihadapan lalu menegaskan perlakuan dalam perjalananan untuk menjadi seorang katak tuli dan meyakini ini hanya sebagai batu loncatan lalu melangkah dan melangkah batu itu di iringi dengan memaknai hidup ini. Dengan rasa syukur doa disertai perlakuan pasti bisa kuhadapi karena atas pertolongan-Nya.
Aku hanya seonggok orang lemah dan yang dilahirkan dari orang yang lemah. tapi aku menyukai hati yang kuat dan ingin menjadi orang kuat. Hidup dalam keluarga lengkap tapi aku tak pernah merasakan rasa persahabatan dan kasihsayang dalam kedewasaan bahkan tak pernah menerima rasa kedewasaan.
Aku hidup dalam satu jiwa semangat di hari ini tapi menyatu pada jiwa masa lalu yang gelap dan membawa efek dalam alur perjalanan menuju jiwa masa depan. Seseorang yang memiliki banyak harapan tapi belum memiliki kepastian hidup.
Hanya ketenangan hidup-lah yang bisa kurasakan ketika ku menghadap-Nya… Hanya melupakan-lah yang bisa kulakukan ketika ku memotret alam. Hanya tersemyum-lah yang bisa ku lakukan ketika ku mensketsa rumah kuno.
Saat ini saat aku memejamkan mata lalu mengungkapkan segala rasa dalam hati kemudian ku paksa untuk membuka mata dan melihat cakrawala yang ada dihadapan lalu menegaskan perlakuan dalam perjalananan untuk menjadi seorang katak tuli dan meyakini ini hanya sebagai batu loncatan lalu melangkah dan melangkah batu itu di iringi dengan memaknai hidup ini. Dengan rasa syukur doa disertai perlakuan pasti bisa kuhadapi karena atas pertolongan-Nya.